Kamis, 27 Desember 2012

Teori Kedekatan (attachment) Bowlby


Teori John Bowlby
Bowlby lahir pada 1970 dan meninggal pada 1990. Bowlby terkenal dengan teori kedekatan ( attachment). Menurutnya, secara genetis anak akan dekat dan nyaman dengan ibunya. Anak juga dapat dekat dengan orang-orang yang dapat membuatnya nyaman dan membantunya untuk bertahan hidup.

TEORI YANG DI KEMUKAKAN
1.Kedekatan Pra kelahiran
Lingkungan prenatal adalah fisiological environment.
Pengaruh psikologis selama kehamilan akan berpengaruh pada fisiological anak.
Sejak dari kandungan anak sudah memiliki ikatan emosional dengan ibunya.
Di dalam kandungan, ibu sudah memiliki rasa penerimaan terhadap bayi (physiological attachment). Ikatan ini membuat bayi bisa bertahan selama berada di dalam kandungan ibu. Ketika bayi dilahirkan, dengan pemotongan tali pusar yang menghubungkan bayi dan anak, maka kelekatan fisik (physical attachement) menjadi terputus dan mulailah ikatan secara psikologis (psychological attachement ) antara ibu dan anak. Penelitian menemukan bahwa ikatan psikologis berperan bagi anak itu nantinya untuk mempertahankan hidupnya di dunia ini.
2. Teori tentang kedekatan bayi :
a. Ethological Explanation (John Bowlby – 1969)
Teori ini percaya pada peranan pengasuh (ibu, nenek, bibi, dll), konsistensi, dan lingkungan. Pengasuh yang sering bersama anak dapat membaca tanda-tanda / respon anak. Demikian juga lingkungan yang konsisten akan membuat anak lebih dekat dengan orang-orang dan situasi yang selalu bersama anak.
Diperlukan objek lekat yang memenuhi kebutuhan psikologis anak.

Bowlby menjelaskan sejumlah kunci yang menunjukkan kedekatan anak pada orang dewasa :
1) Seorang anak dilahirkan dengan predisposisi untuk lekat pada pengasuhnya.
2) Seorang anak akan dapat mengatur perilakunya dan menjaga hubungan kedekatan dengan orang yang dekat dengannya yang merupakan kunci kemampuan bertahan hidupnya secara fisik dan psikologis.
3) Perkembangan social sangat berhubungan dengan perkembangan kognisi.
Seorang bayi berusia 6 bulan ke atas bertemu dg wanita selain ibunya, dia mulai bisa mengenali bahwa dia bukan ibunya. Seorang bayi mengenali ibunya dengan menunjukkan senyum
4) Seorang anak akan memelihara hubungan dengan orang lain jika orang tersebut banyak menunjukkan fungsinya yang bertanggungjawab pada diri anak itu.
5) Jika orangtua tidak mampu menjalankan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan anak, maka anak akan mengalami hambatan dalam perkembangan emosi dan kemampuan berpikirnya.
6) Perilaku anak seperti tersenyum, memanggil, menangis, menggelayut menunjukkan perilaku kelekatan pada orang yang ada di hati anak.

Gangguan perlekatan merupakan dampak psikologis dari pengalaman negatif dengan pengasuhnya, biasanya sejak kecil, yang mengganggu hubungan khusus dan eksklusif antara anak dan pengasuh utamanya. Tingkah laku bertentangan dan bermusuhan bisa diakibatkan oleh gangguan perlekatan. Banyak anak-anak yang mengalami kehilangan pengasuh utamanya akibat terpisah secara psikis dari orang tuanya atau karena pengasuhnya yang kurang mampu memberikan pengasuhan yang memadahi. Dipisahkan dari pengasuh utama dapat mengakibatkan masalah serius dengan merusak perlekatan primer, sekalipun pengasuh kedua cukup mampu.

Gangguan perlekatan sudah dibahas dalam literatur psikologi dan psikiatri selama kurang lebih 50 tahun. Kondisi yang menurut Rene Spitz sebagai depresi anaclitic kini diaggap sebagai gangguan perlekatan. Spitz mengamati anak-anak kecil di panti asuhan yang diberi makan dan dijaga kebersihannya dan dalam kondisi fisik yang baik namun tidak mendapat kasih sayang dari pengasuhnya. Hilangnya kehangatan emosional berdampak pada anak-anak, terutama pada perkembangan emosionalnya dan pertumbuhan dan kondisi fisiknya. Spitz menyimpulkan bahwa hanya dengan menyediakan kebutuhan fisik seorang bayi tidak akan mencukupi untuk perkembangan yang normal.

Tidak lama kemudian, John Bowlby, seorang psikoanalist tertarik pada perbandingan anak manusia dengan bayi binatang, menggabungkan penelitian Harlow pada monyet resus dengan studinya tentang anak-anak yang mengalami ketergantungan pada ibunya. Dia menyimpulkan bahwa perpisahan pada bulan-bulan awal kehidupan akan berdampak pada pembentukan psikis pada seorang bayi dan perpisahan dengan figur orang tua dapat mengakibatkan kecemasan.

Bowlby sebagai penemu teori perlekatan, membuat laporan untuk WHO menekankan pentingnya sensitifitas sebagai orang tua dalam perkembangan anak yang adekuat. Sensitifitas sebagai orang tua yaitu kemampuan orang tua untuk memahami keadaan pikiran dan emosi pada anaknya dan meresponnya secara positif dan suportif.

Perlekatan mengarah pada serangkaian tingkah laku dan gambaran emosi yang dapat diamati pada anak. Manusia membutuhkan perlekatan dengan manusia lain untuk perlembangan psikologis dan emosional untuk dapat bertahan hidup. Gejala awal dari perlekatan termasuk hubungan yang unik dan eksklusif antara seorang anak dengan orang tuanya. Orang tua dan anak membentuk hubungan yang berkesinambungan yang memiliki keistimewaan khusus. Kualitas hubungan ini akan mewarnai hubungan seseorang selama hidupnya.

1 komentar:

  1. mba mau tanya, dapat teori kedekatan john bowly dari buku atau jurnal apa ya? please fast respon untuk skripsi saya, terima kasih :)

    BalasHapus